Foto Boby / Mugianto Ketua Komitmen II DPRD Trenggalek saat wawancara dengan junarlis
TRENGGALEK,MAKNAJATIM–
Rapat kerja Komisi II DPRD Kabupaten Trenggalek dengan Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) terungkap, ada Silpa sebesar Rp14 miliar dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan Rp2 miliar dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), total Rp16 miliar.
Jumlah tersebut adalah sisa Lebih dari Pembiayaan Anggaran (Silpa) dari pelaksanaan Pilkada 2024 yang belum disetorkan ke kas daerah.
Mugianto Ketua Komisi II DPRD Trenggalek, , sangat prihatin atas belum disetorkannya Silpa tersebut. Ia menilai alasan KPU yang menyebut masih ada kegiatan yang perlu dilaksanakan sebagai hal yang tidak masuk akal, mengingat tahapan Pilkada telah selesai.
“Ini aneh jika pernyataan KPU belum setor Silpa Pilkada, karena masih ada kegiatan lain.Padahal tahapan Pilkada sudah selesai,” kata Mugianto,Jum’at (7/3).
, “Iapun mengatakan, bahwa pemenang Pilkada sudah dilantik dan bekerja, sehingga seharusnya Silpa segera disetorkan ke kas daerah.” ungkapnya.
Politikus senior dari Partai Demokrat inipun menekankan pentingnya koordinasi proaktif dari KPU dan Bawaslu. Karena tahapan pemilu sudah selesai dan tak ada tahapan krusial lagi dan seharusnya sudah tutup buku,” imbuhnya.
Terpisah Hartoko Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Trenggalek membenarkan, bahwa hingga saat ini belum ada koordinasi terkait penyetoran Silpa Pilkada ke kas daerah.
Karena itu kita akan segera berkoordinasi dengan Kesbangpol, untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Ditambahkan, pelaksanaan Pilkada Trenggalek tahun 2024, pemerintah memberikan anggaran sebesar Rp50 miliar untuk KPU Trenggalek, dengan serapan kurang lebih Rp36 miliar, sehingga ada Silpa Rp14 miliar. Sementara itu, Bawaslu Trenggalek mendapatkan anggaran sebesar Rp12,5 miliar, dengan serapan sekitar Rp10,5 miliar, ada Silpa Rp2 miliar.” tutupnya.
.
