banner 728x250

Jamasan Pusaka tradisi menjelang Hari Jadi Trenggalek

banner 120x600
banner 468x60

Foto : Prokopim / Jamas Pusaka Jelang Hari Jadi 831 Trenggalek

TRENGGALEK MAKNAJATIM –

banner 325x300

Prosesi Jamasan Pusaka menjelang kegiatan Hari Jadi ke 831, bersama dengan bupati Nur Arifin dan Forkompinda, bertempat di area Pendopo Manggala Praja Nugraha, Trenggalek.

Sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, ada 2 segmen pusaka yaitu pusaka kabupaten dan juga pusaka bupati yang dibersihkan.

Kemudian juga ada beberapa pusaka lain yang dilakukan penjamasan, seperti Prasasti Kamulan dan juga gamelan Pendopo Trenggalek yang dinamai Nyai Sakanti.

Dalam penjamasan ini, kepala daerah yang akrab disapa Mas Ipin menjelaskan, “pada pagi hari ini kita melakukan jamasan pusaka. Artinya mensucikan, membersihkan pusaka yang ada di Kabupaten Trenggalek.

Dibagi menjadi 2 segmen. Satu pusaka bupati yang kedua pusaka kabupaten.

Nanti akan ditempatkan atau disemayamkan sementara sebelum nanti di kirab,” katanya, Jum’at (29/8/2025).

Ditambahkan kepala daerah yang menjabat Wakil Keua Umum APKASI itu, “satu lokasinya di Kamulan, sebagai tempat ditemukannya Prasasti Kamulan.

Kemudian yang kedua akan dibawa ke Karangrejo sebagai tempat dimana ada juga Prasasti Kampak atau Prasasti Parasu yang merupakan Prasasti Kampak di era Empu Sendok,”ujarnya.

Jadi akan dibedol didua tempat itu. Kemudian yang baru juga, gamelan yang ada di Pendopo.

Hari ini sudah resmi memiliki nama menjadi Nyai Sakanti. Harapannya melengkapi sisi harmonis.

Kalau kita punya Kyai Korowelang, maka pendampingnya Nyai Sakanti.

Karena Gamelan itukan menurut Mbah Sunan Kalijaga adalah simbol harmoni, simbol kerukunan.

Bentuknya macam-macam, kalau dipukul bareng bisa selaras. Dan dia mengiringi setiap langkah. Jadi semoga langkahnya nanti selaras dan menjadi langkah yang baik.

Pertama yang dari Ngarso Dalem Sultan Hamengkubuwono X, kita punya pusaka Kyai Wignyo Murti dan juga Songsong Hayom Sih, itu dua. Kemudian berupa Tombak Kyai Korowelang ada 4. Yang 2, merah dan putih akan di arak ke Karangrejo. Sedangkan yang 2 coklat akan diarak di Kamulan.

Kemudian yang biasanya rutin kita bawa setiap tahun, itu ada Tombak Biring. Ada 2 sepasang juga dan juga Songsong Tunggul Nogo dan lain sebagainya.

“Ini sebagai simbol, sebenarnya kalau pusakanya kabupaten itu rukunnya masyarakat.

Rukunnya masyarakat itu selalu dibersihkan biar terus rukun bersama. Bagi yang memegang jabatan pusakanya adalah amanah dan kepercayaannya masyarakat.

Amanah itu kuncinya juga di iman dan iman itu turun naik, makanya harus sering-sering dibersihkan,” jelasnya.

Ini adalah momen yang penting, setelah dibersihkan kemudian diarak. Ini mengikat komitmen lagi, karena diarak itu artinya ditunjukkan.

Jadi amanahnya ditunjukkan kepada masyarakat. Tentu ini situasi yang tidak mudah, tidak gampang apalagi hari-hari ini bangsa kita sedang mendapatkan ujian. Semoga kita bisa mengambil pelajaran. Temu, makmur, semuanya tentram karaharjan semuanya.

“Masih seperti hari jadi sebelum-sebelumnya. Namun terkait tema kita memilih Neng, Ning, Nang.

Artinya setiap orang yang lahir ke bumi itu artinya sudah jumeneng, sudah diciptakan, sudah dilahirkan. Harapannya kalau sudah jumeneng bisa hening, bisa laku wening sehingga nanti ketemu wenang, ketemu menang.

Ini sebenarnya konsep Sankan Paraning Dumadi, meskipun kita tahu lahir untuk apa, lita hidup melakukan apa dan kita tahu besok kembali kemana.

Sementara itu salah satu Juru Jamas Pusaka Trenggalek dalam Hari Jadi 831 ini, Sarjono Baskoro mengatakan, “jadi Hari Jadi Trenggalek tahun ini yang dijamasi agak berbeda dibandingkan dengan tahun yang lalu. Kalau tahun lalu itu tombaknya hanya 2, sekarang tambah 5,” kata juru jamas ini.

5 ini hadiah dari Yogyakarta, sedangkan yang 4 baru tombak korowelang tambah songsong. Jadi agak lain.

Ini menandakan bahwa pusaka Trenggalek semakin lengkap, walaupun belum lengkap sepenuhnya. Saya kira ini yang penting,” tandas pria yang berprofesi sebagai seorang dokter itu.

Berikut Daftar Pusaka yang dilakukan penjamasan pada momentum Hari Jadi 831 Trenggalek :

1. Tombak Kyai Wignyo Murti;
2. Songsong Hayom Sih;
3. Tombak Kyai Korowelang 1;
4. Tombak Kyai Korowelang 2;
5. Tombak Kyai Korowelang 3;
6. Tombak Kyai Korowelang 4;
7. Tombak Biring Kamulan 1;
8. Tombak Biring Kamulan 2;
9. Pataka Parasamya Praja Nugraha;
10. Pataka Jwalita Praja Karana;
11. Songsong Tunggul Naga;
12. Songsong Tunggul Praja;
13. Pataka Prasasti Kamulan; dan
14. Ageman & Pusaka Bupati.

 

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *