Waspada ancaman narkotika radikalisme menyasar anak usia sekolah.
Foto : Prokopim / Bakesbangpol Kabupaten Ponorogo menggelar Sosialisasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN)
TRENGGALEK MAKNAJATIM –
Waspada Kini ancaman narkotika dan radikalisme diam-diam mencari celah dengan menyasar anak-anak usia sekolah.
Antisipasi tidak hanya menjadi tanggung jawab aparat penegak hukum. Benteng pertama kini ada pada para pendidik, orang tua, dan lingkungan sosial.
Hal tersebut mendorong Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpolinmas) Provinsi Jawa Timur bersama Bakesbangpol Kabupaten Ponorogo menggelar Sosialisasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) serta Antisipasi Premanisme dan Radikalisme di Pendopo Agung Kabupaten Ponorogo, Selasa, 21 Oktober 2025.
Ratusan guru SD dan SMP, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta masyarakat hadir dalam kegiatan tersebut.
Mereka mendengarkan paparan dari Ketua Tim P2M BNNP Jawa Timur serta Ketua Tim Unit 2 Identifikasi dan Sosialisasi Satgaswil Jatim Densus 88 Antiteror mengenai pola baru penyebaran narkotika dan jaringan kekerasan berbasis ideologi di kalangan anak muda.
“Penyalahgunaan narkotika sekarang sudah mulai masuk ke tingkat SD maupun SMP. Premanisme dan radikalisme juga mulai banyak di kalangan remaja. Karena itu, pendidikan menjadi kunci utama,” ujar Eddy Supriyanto, Kepala Bakesbangpolinmas Provinsi Jawa Timur.
Di sinilah, tekannya, lingkungan terdekat anak baik keluarga, sekolah, maupun lingkungan sosial, wajib memperketat pengawasan dan mengantisipasi sedini mungkin berbagai bentuk paparan tersebut.
“Antisipasi tidak bisa diserahkan hanya pada aparat penegak hukum. Guru, orang tua, dan lingkungan sosial harus membantu,” tegasnya.
Sementara itu, Kang Bupati Sugiri Sancoko menyampaikan bahwa arah pembangunan, sebesar dan secanggih apa pun, akan kehilangan makna jika tidak disertai dengan upaya menyiapkan generasi penerus yang berkualitas.
Karena itu, ia mengaku khawatir dengan kondisi saat ini, di mana akses terhadap narkotika serta paparan terorisme, radikalisme, dan premanisme semakin dekat dengan anak-anak melalui kemajuan teknologi.
“Sekarang, paparan apa pun bisa menimpa anak-anak lewat gawai. Ini harus menjadi perhatian serius kita bersama,” ujarnya.
Kang Bupati menegaskan pentingnya komitmen dan gerak bersama antara pemerintah, guru, orang tua, tokoh agama, dan masyarakat untuk mengantisipasi hal tersebut.
“Ini komitmen kita bersama untuk menjaga anak-anak kita, untuk menyiapkan mereka menjadi generasi berkualitas,” pungkasnya.


















