Foto : Boby Granada / Rapat paripurna DPRD Trenggalek
TRENGGALEK MAKNAJATIM
Dalam rapat paripurna DPRD, Kamis, (22/9/2025) Wakil Bupati Syah Mochamad Natanegara, menyerahkan nota penjelasan Ranperda APBD tahun anggaran 2026, kepada DPRD Trenggalek.
Dalam rancangan peraturan daerah tersebut, pendapatan sebesar Rp. 1,9 triliun , sedangkan belanja Rp. 2 triliun lebih.
Diperkirakan dalam pembahasan nanti akan ada banyak perubahan APBD tahun ini karena nominal dana transfer dari pusat belum diketahui. Selain itu juga ada kabar wacana penambahan oleh pusat ke daerah.
Namun karena telah terjadwalkan untuk penetapan nota penjelasan Ranperda APBD, maka pembahasan APBD Trenggalek digulirkan dengan proyeksi anggaran sesuai KUA dan PPAS yang telah disepakati sebelumnya.
Dalam penyampaian nota penjelasan Ranperda APBD Trenggalek tahun anggaran 2026, Wabup Syah, menyampaikan , “hari ini kita mengajukan rancangan APBD tahun anggaran tahun 2026 .
Fokus pada perbaikan infrastruktur, terutama jalan. Ada penekanan di anggaran untuk emergency,” ujarnya.
Proyeksi anggaran infrastuktur tahun 2026 sekitar Rp. 70 miliar sedangkan untuk dana emergency yang longgar penggunaannya sebesar Rp. 20 miliar,” ungkapnya.
Sementara itu Doding Rahmadi Ketua DPRD Trenggalek, usai memimpin paripurna ini menambahkan “sesuai jadwal yang kami buat, nota penjelasan APBD itu harus dilaksanakan dengan berat hati.
Alasannya menurut politisi PDIP itu, “karena apa? Anggaran dari pusat itu belum ada. Jadi kemungkinan, nanti akan banyak perubahan,” katanya.
Tetapi skema anggaran itu harus kita laksanakan penetapan notanya, maka terpaksa harus kita lakukan.
Jadi ini masih skema awal, sebelum ada perubahan-perubahan dari pusat .
Seperti perubahan transfer daerah, kemarin yang kabarnya 25% kita dengan di DPR RI, akan ditambahi lagi, 18% penurunannya dan apa yang diturunkan ini kita belum tahu,” jelasnya, Senin (22/9).
Jadi skema ini masih yang awal dulu, sebelum ada kabar-kabar itu. Pendapatan sebesar Rp. 1,9 triliun dengan belanja Rp. 2 triliun sekian.
Kemudian ditanya mengenai anggaran ifrastruktur, Ketua DPRD Trenggalek itu menjelaskan bawasanya alokasi benja infrastruktur ini sebagian berada di belanja modal dan sebagian di belanja barang dan jasa.
Prosentase masih belum detil menurut Doding, namun ada catatan di notanya Bupati untuk meningkatkan anggaran infrastruktur utamanya untuk emergency.
“Semua nanti akan clear ketika penetapan dari pusat DAU atau dana transfer dari pusat itu cair.
Bila tetap Rp. 1,5 triliun insyaAllah APBD akan tetap sesuai proyeksi,” pungkasnya.


















