Foto : Boby Granada / Mugianto Ketua Komisi II DPRD Trenggalek saat wawancara dengan awak media
TRENGGALEK MAKNAJATIM –
KOMISI II DPRD Trenggalek bersama dengan Sekda, Komindag, Dinas Pariwita rapat dengar pendapat dengan pelaku UMKM alon alon Trenggalek dan ( EO) Even Organizer) bertempat di aula dewan (22/7/2025).
Mugianto Ketua Komisi II DPRD Trengalek saat dimintai keterangan mengatakan,dalam rapat dengar pendapat ( RDP ) tersebut, Bupati Nur Arifin memutuskan, tahun ini ditiadakan pasar rakyat.
Jadi sudah jelas keputusanya, baik pelaku UMKM dan EO ( Even Organizer ) sudah menerima, karena tidak ada kesepakatan dan titik temu.
Padahal kompromi kompromi sudah kita fasilitasi, selaku anggota DPRD sudah berupaya mendudukan bersama. Oleh sebab itu keputusan yang kita ambil tahun ini yaitu, libur dari kegiatan.
Mengingat situasi dan kondisi keprihatinan kita tahun ini,mulai dari bencana alam, kemudian ada beberapa saudara kita yang sampai meninggal dunia, kemudian keuangan kita sedang tidak baik baik saja, dan kalau kita melakukan pesta rakyat tidak elok kalau dilihat.
Seperti pesta kembang api, sementara jalan jalan masih banyak yang rusak, kita harus lebih prihatin untuk tahun ini, itu intruksi bupati,”ujarnya.
Sedangkan Untuk rangkaian hari jadi tetap kita lakukan dengan sederhana, yang tidak mengeluarkan dana yang cukup tinggi.
Atas kondisi tersebut,teman teman DPRD sepakat dan mengapresiasi langkah yang diambil bupati, dengan melakukan prosesi sederhana, yang penting sudah kita lakukan rutinitas tahunan, dan tidak mengeluarkan anggaran yang cukup besar.
Lebih lanjut Kang Obeng sapaan akrabnya, Tidak jadinya digelar pasar rakyat, mungkin dari sisi mahalnya harga stand, itu yang saya dengar dengar, kemudian dari pihak EO ( Even Organizer ) tidak ada wiwn win solotion yang menguntung para PKL, juga tidak ada titik temu,akhirnya, lebih baik ditiadakan untuk tahun ini.
Tahun depan kita evaluasi kembali, kalau para penyelenggara bisa diskusi lebih baik, ada titik temu, ada penataan lebih baik, saling menguntungkan, akan kita tata ulang kembali tahun depan.
Untuk PKL bisa tetap berjualan seperti hari hari ini, dan tidak ada masalah,yang jelas pasar rakyat, pagelaran musix tidak ada.”jelas Mugianto.
Masalah pendapatan dari kegiatan ini yang disumbangkan ke PAD tidak terlalu besar, karena kita hanya ingin memeriahkan dan masyarakat bahagia, PKL bisa berjualan sehingga dapat rejeki, kemudian ekonomi bisa bergerak itu sebenarnya yang kami harapkan.
Ditambahkan kalau diadakan sebenarnya akan lebih baik, tetapi tahun ini sepertinya kurang tepat, dengan berbagai pertimbangan seperti yang saya sampaian tadi,”tutupnya.
Editor : Tatang


















