Foto :Prokopim / Bupati Arifin dalam acara Metri bumi
TRENGGALEK MAKNAJATIM –
Dalam acara upacara adat Metri Bumi bupati Arifin berpesan kepada masyarakat, untuk melestarikan pohon dan menjaga kelestarian sumber air, walaupun bupatinya tidak ada asalkan pohon-pohonnya terjaga, sumber airnya Bersih, kehidupan tetap terjaga.
Sudah saatnya memang manusia hidup berdampingan dengan alam.
Kelestarian lingkungan hidup perlu untuk dijaga, utamanya keberlangsungan sumber-sumber air yang ada.
Ini yang ingin dihidupkan dan dilestarikan kembali oleh Bupati Trenggalek dengan mengadakan kegiatan Metri Bumi.
Dimana masyarakat diajak menjaga keberadaan pohon yang menjadi alat untuk mempertahankan keberadaan air di beberapa mata air yang ada.
Harapannya ini menjadi suatu kebiasan baru yang terus dilestarikan.
Menganggap ini penting karena air memang menjadi sumber penghidupan bagi manusia dan lingkungannya.
Apalagi di Trenggalek bila musim kemarau bisa mengakibatkan bencana kekeringan, sedangkan musim penghujan bisa mengakibatkan bencana banjir. Alam perlu dijaga untuk menyelamatkan kita. “Alhamdulillah ini di desa Masaran. Jadi seperti tadi yang saya sampaikan saat Metri Bumi ini bagian dari kita membawa keselamatan bagi masyarakat Trenggalek,” ucapnya, Senin (25/8/2025)
Bupati Ipin menggambarkan kalau Trenggalek tidak ada bupatinya, asalkan pohonnya masih banyak, sumber-sumbernya bersih maka masih ada kehidupan,” lanjutnya.
Jadi semoga ini menjadi kebiasaan baru bagi masyarakat, bahwa kegiatan seperti ini jadi kegiatan yang patut dilestarikan.
Alhamdulillah ini di desa Masaran.
“Seperti tadi yang saya sampaikan metri bumi ini bagian dari kita membawa keselamatan bagi masyarakat Trenggalek,” pungkasnya.


















