banner 728x250

Ini kata Dessy Ruhati Sekretaris Kemenekraf untuk Trenggalek

banner 120x600
banner 468x60

Foto : Prokopim / Dessy Ruhati Sekretaris Kementerian Ekonomi Kreatif melakukan lawatan ke Trenggalek

TRENGGALEK MAKNAJATIM –
Sekretaris Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) Dessy Ruhati melakukan lawatan dua hari ke kabupaten Trenggalek.

banner 325x300

Kedatangan Kemenekraf, memenuhi undangan bupati Arifin untuk pembukaan Festival Jaranan Trenggalek Terbuka (FJTT) ke-29.

Banyak sekali program-program yang dilaksanakan langsung, menuju kepada kepentingan rakyat,” kata Dessy usai melihat produk unggulan Trenggalek di Galery Gemilang, Senin (29/9).

Contoh pelaksanaan Festival Jaranan itu tidak hanya melibatkan seniman-seniman jaranan, tetapi juga melibatkan banyak masyarakat yang bergerak dibidang subsektor-subsektor ekonomi kreatif lainnya. Sehingga ada multiplayer efek yang ditimbulkan,” imbuhnya.

Termasuk saya hari ini datang ke Dinas PMPTSP ini, pelayanannya sangat bagus. Kemudian setiap sektor yang ada di dalam dinas ini sudah di desain, dengan dihadirkan tidak hanya sekedar seperti kantor. Tapi dia juga berperan sebagai rumah tayang.

Jadi untuk promosi, seperti rumah promosi produk-produk kreatif dari UMKM maupun penggiat ekonomi kreatif lainnya.Dengan begini orang tidak bosan. Biasanya sambil menunggu orang dilayani itu kan sambil duduk, ngantri, belum tentu dapat tempat duduk. Tapi di sini semua diberikan kesempatan.

Yang sangat menarik adalah pelayanan yang juga di desain dengan inspirasi dari Kapal, karena di sini dekat dengan pantai. Dan itu mungkin menjadi ciri khas dari kantor DPMPTSP ini.

Jadi saya kira banyak sekalai manfaat dari kehadiran kami di sini. Kami juga lihat manfaat dari kehadiran pemerintah terhadap masyarakat, khususnya dari Pemerintah Kabupaten Trenggalek.

Ditemani Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, sekretaris Kementrian Ekraf itu menyarankan adanya museum jaranan di Trenggalek . “Saya berharap itu, karena untuk bisa menjadi Knowledge Management Center bagi masyarakat di dalam dan di luar Trenggalek.

Bahkan nanti artefak jaranan ini bisa tidak hanya dari dalam negeri, tapi juga dari luar negeri,” terangnya.

Museumnya nanti harus interaktif. Sehingga masyarakat yang hadir atau pengunjung yang hadir dari manapun bisa merasakan dan juga bisa memahami apa sih sebenarnya jaranan itu sendiri.

Nanti berkembang dari museum jaranan yang didalamnya ada informasi tentang batik juga produk-produk kreatif lainnya, yang berbasis budaya dan juga warisan leluhur.

“Jadi ini sangat penting untuk dilakukan karena museum adalah identitas dari pribadi masyarakat maupun tradisi yang ada di situ,” pungkasnya

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *