Foto : Prokopim / Bupati Trenggalek Nur Arifin menandatangani kesepakatan dengan Perwakilan Korea Selatan Lee Kyeong Youn, PT Intersolusi Indonesia serta BPR Jwalita.
TRENGGALEK,MAKNAJATIM –
Calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang ingin bekerja di Korea Selatan, mendapat kemudahan dari Pemkab Trenggalek.
Pasalnya Pemkab kabupaten Trenggalek sudah menandatanganani kesepakatan antara Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin dengan Perwakilan Korea Selatan Lee Kyeong Youn, PT Intersolusi Indonesia serta BPR Jwalita.
Mas Ipin sapaan akrabnya menyebut kesepakatan kerja sama ini sebagai bentuk fasilitasi terhadap para pencari kerja di Kabupaten Trenggalek,yang ingin bekerja di Korea Selatan dan Jepang.
Bahkan, calon PMI tidak perlu mengeluarkan biaya karena Pemkab Trenggalek memastikan biaya awal ditanggung semua oleh BPR Jwalita.
“Ini kan pahlawan devisa, kita pastikan nggak ketipu, nggak boncos duluan, makanya ini MoU-nya disaksikan langsung representatif dari Korea Mr. Lee, kemudian Bu Esther, PT yang nanti melakukan pelatihan sekaligus penyaluran,” ungkap Mas Ipin.
“Terus kemudian BPR Jwalita, jadi nanti semua biaya awal ditanggung oleh BPR Jwalita sehingga calon pencari kerja atau yang akan ke Korea ini nggak perlu lagi harus bayar dulu, cari uang dulu, mau kerja aja susah,” sambungnya.
Kendati memberikan fasilitasi bagi masyarakat untuk bekerja sebagai PMI, Mas Bupati Ipin menekankan bahwa Pemkab Trenggalek juga terus berupaya menciptakan lapangan pekerjaan di Trenggalek.
Namun ketika ada kesempatan untuk bekerja di luar negeri yang menjanjikan pendapatan lebih, tentu Pemkab Trenggalek juga akan melakukan fasilitasi.
“Ya, kan hidup ada pilihan, kita juga menciptakan lapangan pekerjaan di Trenggalek, tetapi kemudian kalau ada opportunity di luar Trenggalek apalagi di luar negeri yang menjanjikan pendapatan lebih, kenapa tidak,” ucap Mas Ipin.
Sementara itu Direktur Utama PT. Solusi Terampil Global Lee Kyeong Youn mengatakan bahwa Korea Selatan, khususnya Provinsi Gyeongnam sudah hampir 29 tahun melakukan kerja sama dengan Provinsi Jawa Timur. Dirinya juga menyebut menyukai Kabupaten Trenggalek.
“Memang di dalam Jawa Timur, saya paling suka itu Kabupaten Trenggalek, ini jembatan pendidikan dan pekerjaan di Korea karena anak-anaknya itu mau belajar bahasa Korea dulu terus mereka baru bisa kerja di Korea, lebih gampang lebih hemat,” ungkapnya.
“Program ini kita bikinkan, mudah-mudahan ini sukses dan itu nanti anak-anaknya kirim uang kembali ke Trenggalek, Kabupaten Trenggalek itu bakal maju dan Indonesia juga akan maju, saya berharap seperti itu,” pungkas Mr. Lee.
(Prokopim)