banner 728x250

Bupati Ipin luncurkan layanan tranportasi Pasar Pon – Stasiun Tulungagung

banner 120x600
banner 468x60

Foto : Prokopim / Bupati Arifin luncurkan layanan tranportasi Pasar Pon – Stasiun Tulungagung

TRENGGALEK MAKNAJATIM –
Layanan transportasi Trans Trenggalek  tujuan Stasiun Tulungagung-Pasar Pon atau sebaliknya, Pasar Pon-Stasiun Tulungagung, diluncurkan oleh bupati Nur Arifin, Rabu (27/8).

banner 325x300

Selain Trans Trenggalek, dilaunching juga atraktif Tour Bus yang melayani perjalanan keliling kota Trenggalek mulai pagi, sore dan malam hari.

Tour Bus ini tidak hanya melayani keliling kota Trenggalek saja, melainkan keliling Watulimo dan juga Panggul.

Mas Ipin dalam peluncuran itu mengatakan “ini uji coba pertama, saya sama polisi-polisi cilik ini mau keliling kota.

Jadi sebenarnya niatnya ada komuter di kota, komuter di Watulimo dan Panggul yang bisa mengkonekkan tempat wisata, sentra ekonomi, sentra pelayanan publik, termasuk jaringan sekolah-sekolah,” kata Mas Ipin, Rabu (27/8/2025).

Makanya sekarang kita uji coba 1 bulan sebelum nanti kita lanjutkan. Kita ingin tahu rute mana yang dikehendaki oleh masyarakat.

Mungkin Pasar Pon ingin kita wacanakan untuk tempat parkir berlangganan gratis.

Sudah kalau mau kemana-mana ketimbang boros bensin dan segala macam, taruh saja kendaraannya di sini dan habis itu pakai Tour Bus ini untuk keliling-keliling kota untuk mau ngopi, mau ke kantor-kantor Dinas atau mau kemana.

Jadi masih kita kaji terkait dengan jam keberangkatan rute dan sebagainya.

Makanya kita uji coba. Nanti kita lihat, kita hanya ngitung di operasional karena kita Buy for Service, kita bayar per kilo meter.

Jadi ada, tidak ada penumpang tetap jalan agar masyarakat tahu ada kendaraan Reliable. Tidak ditunggui, setelah itu telat atau tidak jadi berangkat. Ini yang tidak kita harapkan, makanya ini kita uji coba sambil kita ingin tahu trafiknya berapa.

Tentunya harapannya ada angkutan, membawa trafik, dengan begitu harapannya ekonominya bisa bergerak.

Contoh begini, kalau sudah tahu ada keberangkatan pagi, harapan saya di Pasar Pon orang mulai berjualan jajanan-jajanan basah buat bisa dibawa.

Atau sarapan, setiap orang mulai aktivitas. Ini tadi kan sambil nunggu, siswa-siswa tadi bisa beli sarapan kalau ada yang jualan itu. Jadi ada yang melarisi. Dengan begitu Pasar Pon harapannya bisa ramai lagi. Kemudian yang agak siang mulai yang jualan baju dan segala macam jadi harapannya kotanya bisa lebih hidup.

Terkait jumlah Bus Tour yang disediakan dalam uji coba ini, Mas Ipin menambahkan, masih satu, tapi nanti kita lihat kebutuhan masyarakat.

Jadi memang yang saya wajibkan dari Stasiun ke Pasar Pon dan Pasar Pon ke Watulimo dan Pasar Pon ke Panggul.

Terus keliling kota Trenggalek, keliling Kota Watulimo dan juga Kota Panggul. Termasuk yang Trubus nanti yang keliling-keliling tempat pariwisata.

“Jadi orang kalau mau berwisata ke Trenggalek, besok naik kereta dari Surabaya, sudah tidak usah mikir mobil lagi karena ke Trenggaleknya sudah ada Trans Trenggalek, kemudian dari Pasar Pon bila mau keliling kota dulu ada Atraktif Bus.

Kita keliling-keliling, habis itu dari Pasar Pon ke Watulimo ada Cikar. Kemudian di sana ada Tour Bus, bisa keliling-keliling dan berhenti di semua tempat destinasi. Ini trial kita masih akan lakukan survey 1 bulan, tapi semoga 1 bulan itu tidak jeda kita bisa terus dan respon masyarakat bagus kita teruskan,” terangnya.

Mas Ipin juga menghimbau, “ayo datang, terus ayo coba. Terus nanti kalau ada teman-teman Dishub kasih masukan yang masuk akal, terkait tarif, terkait rute dan segala macam, biar kita nanti bisa ngasih pelayanan yang bagus,” tandasnya.

Menyampaikan ajakan ini, tentunya bupati muda itu berharap respon masyarakat terhadap survei permintaan jalur transportasi ini apakah memang diminti atau dibutuhkan masyarakat apa tidak. Kalau memang dibutuhkan masyarakat, tentunya kedepan moda transportasi ini akan disediakan secara definitif.

Terkait Trans Trenggalek dan Atraktif Tour Bus, Agus Dwi Karyanto, Plt. Kepala Dinas Perhubungan Trenggalek menambahkan “konsep ini dalam rangka survey masyarakat, terkait bagaimana penilaian masyarakat terkait ketersediaan alat transportasi dari Trenggalek menuju Stasiun Tulungagung,” terangnya.

Masih menurut pria yang menjabat Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Trenggalek itu, “mengingat selama ini masyarakat Trenggalek, terkait dengan ketersediaan transportasi dari Trenggalek ke Stasiun maupun Stasiun ke Trenggalek keterkaitan waktu juga belum ada kepastian.

Makanya di momen Hari Jadi ini kita melakukan survey untuk mengukur seberapa besar minat masyarakat ketika kita sediakan transportasi khusus stasiun,” imbuhnya.

Selanjutnya di akhir tahun ini akan kita tinjau dan juga beberapa kajian. Kemudian tahun 2026 akan kita konsepkan untuk penyediaan transportasi definitif.

Kemudian dalam mendukung kota atraktif, mengenalkan keindahan Kota Trenggalek kita menyediakan Bus Komuter yang akan beroperasi pagi, sore dan malam.

Ini keliling kota Trenggalek, yang nanti bisa dinikmati oleh masyarakat. “Dan Alhamdulillah dalam launching ini ada ketertarikan dari lembaga PAUD Bayangkari dan juga Lebah untuk mencoba Bus Komuter ini. Dan ini tetap kita survey, bagaimana minat masyarakat,” pungkas Agus.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *