Foto Prokopim / BLK Disperinaker disiapkan untuk proses pembelajaran Sekolah Rakyat (SR) sementara
TRENGGALEK MAKNAJATIM –
Disiapkan lahan di sekitar pasar basah, untuk rencana pembangunan sekolah rakyat (SR) di Trenggalek.
Sebelumnya Sekolah tersebut, akan dibangun di kawasan Dilem Wilis, Kecamatan Bendungan.
Namun karena kendala perizinan, lokasi pembangunan sekolah ini mengalami perubahan, ” demikian disampaikan oleh Bupati Moch Nur Arifin.
Lahan disekitar pasar basah, atau bersebelahan dengan tanah yang dihibahkan kepada Kejaksaan Negeri Trenggalek, di ajukan untuk program pendidikan gratis anak tidak mampu itu.
sekarang proses rekrutmen tengah berlangsung, sementara sambil menunggu di bangun, BLK disiapkan Bupati Trenggalek untuk proses pembelajaran Sekolah Rakyat nantinya.
Saat ini pengosongan dan pembersihan tengah dilakukan, pasalnya tempat ini digunakan untuk kantor Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Peri naker).
Sementara waktu, karena digunakan untuk proses pembelajaran Sekolah Rakyat, Dinas Perinaker menempati aula Dinas Pekerjaan Umum.
Sekolah Rakyat sendiri merupakan salah satu program prioritas Presiden RI, Prabowo Subianto.
Tujuannya tentu untuk memberikan akses pendidikan berkualitas dan keterampilan hidup bagi anak kurang mampu, sehingga dapat memutus rantai kemiskinan.
Bupati Trenggalek Nur Arifin usai mengikuti Sidang Paripurna DPRD mengatakan, “sekolah rakyat nanti bertempat di sebelah pasar basah, berhimpitan dengan tanah yang kita hibahkan dengan Kejaksaan. Luasnya sekitar 7 hektar,” jelasnya, Selasa (8/7).
Kemudian yang sekolah di sana, sesuai dengan arahan Presiden tentu dari mereka warga miskin.
Nanti kita buka roumble SD, SMP dan juga SMA. Sementara ini proses pembelajaran akan kita laksanakan di BLK.
Dan kurikulumnya nanti akan fleksibel, kurikulum jadi seperti mengambil kredit semester,” ujar Mas Ipin.
Masuknya tidak harus di masa pembelajaran Bulan Juni/ Juli nantinya.
Sekaligus akan menjawab terkait dengan putus sekolah.
Karena putus sekolah itu ada yang bukan karena apa, tetapi mereka menunggu bekerja.Lulus SMP tidak mau melanjutkan SMA, kemudian mau masuk sudah telat.
Kalau SR masuk di bulan apa saja itu bisa, asalkan dari warga miskin. Ini kemarin arahan dari Pak Presiden.
Masih menurut kepala daerah muda itu, “sekolah reguler tidak perlu takut tidak dapat murid, karena tidak semua orang nanti bisa sekolah di situ. Hanya yang betul-betul di Desil I dan II.
Tahun ini kita sudah mulai melakukan penjaringan, tinggal menunggu arahan dari pusat.
Yang penting pusat suruh siapkan dan kita laksanakan,” pungkasnya.


















