Foto : Maknajatim / Bupati Nur Arifin saat menimbang Sampah dalam program sangu sampah
TRENGGALEK MAKNAJATIM – Program Sangu Sampah (Waste to Coin) yang baru saja diluncurkan Pemerintah Kabupaten Trenggalek merupakan langkah progresif yang memadukan isu lingkungan, pendidikan karakter, dan ekonomi sirkular.”Kamis (18/12/2025).
Meskipun tajuknya adalah Sangu Sampah” (Uang Saku Sampah), fokus utamanya bukan pada transaksi ekonomi semata, namun menanamkan rasa tanggung jawab pada pelajar (SD-SMA) untuk menjadi Future Guardian (Penjaga Masa Depan).
” Selain itu juga menciptakan rasa “khawatir” atau urgensi jika sampah tidak terkelola dengan baik sejak dari rumah.ujarnya.
Bupati Mochamad Nur Arifin dalam keterangan nya, ia memberikan landasan data yang kuat mengapa sektor limbah menjadi prioritas, karena sektor limbah menyumbang 16% dari total emisi karbon di Trenggalek.
Pengelolaan sampah yang maksimal berpotensi memangkas sekitar 180.000 ton CO2 ekuivalen per tahun.
Dari 300 ton timbulan sampah harian, baru 150 ton yang mencapai TPA. Program ini bertujuan mengelola sisa sampah yang selama ini tidak terdata/terkelola.
Dengan melibatkan pelajar, Trenggalek sedang membangun fondasi jangka panjang. Jika generasi muda terbiasa memilah sampah, maka target Trenggalek Net Zero Carbon 2045 menjadi jauh lebih realistis karena partisipasi publik sudah terbentuk secara organik.
Keberhasilan program ini akan sangat bergantung pada konsistensi sistem logistik penjemputan sampah di sekolah-sekolah, dan transparansi nilai konversi poin agar siswa tetap termotivasi.”pungkasnya.
Editor : Tatang


















