banner 728x250

Sekolah Rakyat Trenggalek di buka Bupati Arifin

banner 120x600
banner 468x60

Foto Prokopim / Bupati Arifin membuka sekolah rakyat

TRENGGGALEK MAKNAJATIM – Sekolah Rakyat Kabupaten Trenggalek di buka oleh Bupati Mochamad Nur Arifin, Selasa (30/9/2025), dan tercatat sebagai Sekolah Rakyat ke-50.

banner 325x300

Dalam kesempatan tersebut Bupati Arifin bersama jajaran Forkopimda ikut mengantarkan para peserta didik, menuju Sekolah Rakyat Trenggalek. Mereka diajak untuk mengenali sekolah yang nanti didiaminya.

Diawal pemerintah mengedepankan agar peserta didik Sekolah Rakyat krasan tinggal, karena pembelajaran di sekolah ini, para siswa harus tinggal di asrama yang telah disiapkan.

Bupati Nur Arifin bersyukur  atas dibukanya Sekolah Rakyat. Saat ini ada 69 siswa siswi, mulai dari usia 7 tahun sampai dengan SMP,” ujarnya Selasa (30/9).

Kemudian nanti di sini juga ada asrama, karena sistemnya adalah boarding school, sembari kita menunggu progres untuk pembangunan sekolah permanen.

Jadi ruang kelas ini bersifat sementara dan Trenggalek menjadi sekolah yang ke-50.

Tenaga pengajar ada yang penugasan dari Dinas Pendidikan, kemudian juga ada tenaga kesehatan dari Dinas Kesehatan.

Juga ada tenaga dari Dinsos, selanjutnya dari sentra terapi, kemudian kita menyiapkan Psikolog juga.

“Saya berpesan, sekolah ini juga menjadi sekolah inklusi. Nanti akan juga dibuka ruang untuk tenaga pendidik yang inklusi, karena nanti teman-teman difabel harapannya juga bisa sekolah di sini.,”ungkapnya.

Untuk menciptakan rasa nyaman dan timbul Homesick menurut Mas Ipin, ada wali asuh dan wali asrama.
Backgrounnya adalah pekerja-pekerja sosial yang memang sudah berikatan dengan para wali murid.

Sementara itu Plt. Kepala Dinas Sosial PPPA Kabupaten Trenggalek, Christina Ambarwati, menambahkan “Sekolah Rakyat di Trenggalek, masuk 100 pertama.

“Menjadi Sekolah Rakyat Terintegrasi 50 dengan menerima 3 rombel, 2 rombel SD dan 1 rombel SMP, dengan 1 rombel idealnya 25 anak, hasil konfirmasi penetapan terakhir ada 69 siswa. “jelasnya.

Tetapi masih ada beberapa siswa yang perlu rekonfirmasi ulang karena beberapa alasan, baik secara pribadi, maupun orang tua.

Untuk tenaga pendidik ada 16, 1 kepala sekolah, 2 guru agama, 2 guru SD dan 11 guru SMP.

Kemudian mereka akan langsung melakukan kegiatan MPLS. Hari ini masih didampingi oleh orang tua, berikut teman-teman puskesmas akan melakukan pemeriksaan kesehatan gratis kepada mereka.

Kemudian langsung masuk asrama, insyaAllah mulai besok mereka akan mulai MPLS tetapi belum masuk akademik. Prinsipnya anak-anak belajar besenang-senang dulu untuk meminimalisir Homesick dan seterusnya.

Sementara itu untuk sarpras yang disediakan dalam sekolah rakyat ini menurut Plt. Kadinsos itu mulai dari laboratorium, ruang makan, asrama, ruang kelas semuanya dengan pendekatan tekhnologi, semua barang-barang itu masih akan kita terima, pada awal Oktober nanti.

“Pada tahap-tahap awal ini mereka diseting supaya anak-anak krasan dulu. Termasuk ada konseling awal dari teman-teman konselor. Baik konseling kepada anak maupun konseling kepada orang tua, untuk memastikan seperti apa latar belakang situasi masing-masing anak,” tutup Christina.

Salah satu siswa Sekolah Rakyat, Dea Nanda Sari dari SMP 3 Munjungan menyampaikan kesannya hari pertama masuk Sekolah Rakyat. Menurutnya “suasananya berbeda, terus mengenal banyak teman, senang,” katanya.

Ditambahkan, dirinya bisa masuk sekolah rakyat karena didata dari Dinas Sosial. Pertama masuk SR dirinya merasa nyaman dan senang karena temannya banyak.”ucapnya

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *