Foto : Boby Granada / Mustaqfirin dari Aliansi Rakyat Peduli Trenggalek (ARPT) mendampingi anggota KSPPS Madani saat rapat dengar pendapat dengan DPRD
TRENGGALEK MAKNAJATIM –
Puluhan anggota Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Madani Watulimo kembali mengeluh ke DPRD Trenggalek, pasalnya uang yang ditabung di koperasi belum juga cair.
Padahal uang tersebut kita kumpulkan sedikit demi sedikit, selama bertahun tahun .
Namun ketika kita butuh biaya sekolah anak, berobat, dan kebutuhan lainya tidak bisa diambil, kata emak emak dengan nada kecewa dan sedih, saat rapat dengar pendapat ( RDP) dengan DPRD, Rabu (24/9/2025).
Pendamping anggota KSPPS Madani dari Aliansi Rakyat Peduli Trenggalek (ARPT) Mustaqfirin mengatakan, kedatanganya ke DPRD yang kesekian kalinya ini, untuk menagih janji dari hasil RDP 12 Juni 2025 kemarin.
Dimana pengurus sepakat Untuk menyelesaikan tanggungan, kepada seluruh anggota .
” Tetapi sampai dengan tanggal 24 September, tidak ada realisasi, tepat 100 hari.” ujar Firin.
Atas kondisi tersebut kita menuntut segera melaksanakan RALB ( Rapat Anggota Luar Biasa).
Karena kami mendapat informasi ada indikasi KSP Madani, akan melaksanakan agenda rapat anggota, yang akan dilaksanakan diluar daerah, tanpa melibatkan mayoritas anggota.
Sebenarnya kami kecewa terhadap pengurus, pengawas yang tidak hadir dalam RDP ini.
” Untuk itu saya minta penjadwalan ulang, untuk rapat dengar pendapat.”tegas Firin.
Masalah pergantian manajemen, mekanismenya kewenangan pengurus, kalau pergantian pengurus mandat anggota didalam RAT.
Makanya ini menjadi pertanyaan kepada pengurus, bagaimana tanggung jawabnya pengurus, karena tiba tiba muncul general manajer dan wakil Sekretaris baru, yang ditugaskan disini .
Masih menurut Firin, Untuk debitur PNS tadi disampaikan komitmen untuk melakukan pelunasan, kita tunggu saja.
Nilainya sekitar 700 juta, tadi juga ada yang sudah mengkonfirmasi sudah melakukan pembayaran .
Untuk proses pencairan dari manajemen, informasi nya ada, tetapi tidak melalui TNT ( transaksi non tunai) mereka melakukan secara personal
Ditambahkan, dari total 32 milyar belum ada 2 persen yang melalui TNT, hanya sekitar 700 jutaan.
Selain itu kita juga banyak menerima aduan dan pelaporan dari anggota.
Seperti ingin berobat, operasi , dan lain lain, dengan situasi tersebut kita berupaya melalui tim TNT, tetapi tidak ada realisasi dari manajemen.
Pj General Manager KSPPS Madani, M. Syaiful Rohman
Terpisah Pj General Manager KSPPS Madani, M. Syaiful Rohman, menyampaikan permohonan maaf.
Saat ini lanjutnya, manajemen sedang menjalani audit eksternal oleh kantor jasa akuntan publik independen dari Surabaya.
Saya menyambut baik RDP ini, dan menyadari kesalahan dan mohon maaf kepada anggota KSPPS,” ujarnya.
Lebih lanjut Syaiful mengatakan, manajemen juga mengikuti proses hukum yang tengah berjalan.
“Soal tudingan pengangkatan manajer secara mendadak, tidak benar, karena proses nya melibatkan dialog dengan pengawas, pengurus, dan manajemen.” jelasnya.
Saat ini kami sedang melakukan penarikan kepada anggota debitur yang masih macet,” pungkas Syaiful.
Editor : Tatang


















